Senin, 26 November 2012

 

PROPOSAL PEMBUATAN BULETIN BP2KP
A.      Desain Program
1. Tujuan Kreatif
BP2KP Kabupaten Serang adalah sebuah dinas/instansi pelaksanaan penyuluhan dan ketahanan pangan dengan jajaran instansi BP3K Kecamatan di seluruh Kabupaten Serang. Penerbitan Media Internal menjadi salah satu program di bidang SDM dalam membantu mewujudkan komunikasi dua arah antara kepala badan  dengan pegawai lingkup BP2KP maupun sebaliknya, antar pegawai lingkup BP3K Kecamatan , antar masyarakat pemerhati masalah penyuluhan dan ketahanan pangan.
Maka dari itu, kami mencoba menerbitkan media Buletin BP2KP tersebut sebagai bentuk perhatian dan masukan terhadap BP2KP Kabupaten Serang . Penulis berharap dengan adanya media komunikasi (cetak) tersebut maka kinerja dan dinamika BP2KP  dapat diketahui bersama, dapat membentuk sebuah aspirasi publik internal yang bertujuan memperluas wawasan pembacanya dan sense of belonging terhadap BP2KP Kab Serang, pembentuk opini, pembangkit inovasi dan stimulasi, dan forum komunikasi sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam proses komunikasi di lingkup BP2KP Kab Serang.
        2. Strategi Kreatif
Strategi yang digunakan penulis dalam menerbitkan media internal Buletin BP2KP Kab Serang meliputi:
2.1   Segmentasi Sosiografis
-      Jenis kelamin                          : Laki-laki dan Perempuan
-      Usia                                             : 20 tahun keatas
-      Pendidikan                               : umum
-      Golongan Ekonomi               : semua golongan
2.2   Segmentasi Geografis
Pembaca Buletin BP2KP Kab Serang adalah pegawai lingkup BP2KP Kab Serang dan jajarannya di lingkungan BP3K Kecamatan seluruh Kabupaten Serang .
2.3   Segmentasi Psikologis
Sangat membutuhkan suatu informasi demi kepentingan pragmatisnya atau membutuhkan informasi sekedar untuk pengetahuan atau well informed.
2.4   Positioning
2.4.1      Product Personality
                           Buletin BP2KP menggambarkan bentuk media internal dinas/instansi  yang berisi tentang informasi dinas/instansi sebagai media komunikasi antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya. Hal ini memungkinkan timbulnya interest secara cepat dengan melihat fungsi dari media internal, sehingga pegawai dengan mudah dapat menuangkan aspirasi mereka melalui media internal tersebut
2.4.2      Feature Analysis
Memuat informasi tentang dinamika BP2KP Kab Serang dan jajaran BP3K Kecamatan. BP2KP Kab Serang  memiliki jajaran di seluruh Kecamatan di Kabupaten Serang berupa kantor BP3K dengan pegawai PNS dan THL-TBPP. Dengan adanya media internal tersebut,  informasi ini dapat dijadikan sebuah berita agar semua pegawai tahu perkembangan dari masing-masing jajaran di seluruh Kabupaten yang menjadi jajaran lingkup BP2KP Kab Serang.

2.4.3  Competitive Advantage
           Buletin BP2KP Kab Serang diharapkan mempunyai keunggulan. Yaitu dalam menyediakan informasi yang berisi berita aktual, umum dan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Badan, namun Buletin BP2KP juga menampilkan informasi yang bersifat mendidik dan menghibur agar pembaca tidak merasa bosan dalam membaca Buletin BP2KP ini.
2.4.4      Perceptual Mapping
     Dengan diterbitkannya media internal dinas/instansi “Buletin BP2KP” ini akan menumbuhkan persepsi positif dari pegawai terhadap Badan. Dengan adanya media ini, maka aspirasi pegawai dapat tersalurkan, dapat menjangkau proses komunikasi yang lancar di seluruh jajaran pegawai lingkup BP2KP Kab Serang, dan sebagai upaya dalam membina hubungan baik antar pegawai.
2.4.5  Brand Image
     Dengan adanya penerbitan media internal Buletin BP2KP ini dapat dipakai untuk mengembangkan sekaligus memelihara identitas yang kuat dan mudah diingat sehingga akan menumbuhkan persepsi masyarakat terhadap keberadaan BP2KP Kab Serang. 
B.      Desain Produk
1.   Profil Media Internal
1.1   Nama media
Nama Buletin BP2KP diambil dari “Singkatan BP2KP karena BP2KP merupakan dinas/instansi yang memiliki jajaran di seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Serang  maka dengan terbitnya BuletinBP2KP tersebut, suara-suara atau berbagai aspirasi dari jajaran BP2KP  maupun informasi seputar internal dinas/instansi dapat tertampung dalam satu media internal BP2KP”
1.2   Lembaga penerbit
Buletin BP2KP diterbitkan oleh BP2KP Kab Serang  dibawah tanggung jawab bidang SDM  yaitu sebuah bidang yang menangani berbagai kegiatan penyelenggaraan SDM penyuluhan dan kelembagaan
1.3   Jumlah Sirkulasi/ sasaran
BP2KP menetapkan jumlah sirkulasi Buletin  BP2KP kurang lebih 100 hingga 300 eksemplar. Buletin  BP2KP diperuntukkan bagi seluruh pegawai BP2KP Kab Serang serta seluruh jajaran pegawai di BP3K Kecamatan  masing-masing akan mendapatkan kurang lebih 10 eksemplar.
1.4   Format
Buletin BP2KP menggunakan format Majalah dengan ukuran A4. Sampul Buletin  BP2KP menggunakan kertas yang lebih tebal dan berkualitas, lebih baik ketimbang halaman di dalamnya. Jumlah halaman 16 halaman.
1.5   Periode terbit
Periode terbit Buletin BP2KP dilakukan 4 bulan sekali. Untuk periode terbit 4 bulan sekali, mungkin dinilai kurang efektif karena kontinuitas informasi dianggap terlalu lamban tersampaikan. Tetapi melihat SDM kurang, fasilitas yang sangat terbatas dan kendala yang harus dihadapi saat peliputan berita yang menyangkut pihak interen dinas, maka bidang SDM mengadakan kesepakatan dengan pihak Badan bahwa Buletin tersebut akan terbit 4 bulan sekali.
1.6   Susunan redaksi
Buletin  BP2KP yang dirancang oleh penulis sebagai penawaran terhadap BP2KP Kab Serang maka untuk susunan redaksi menyesuaikan dengan struktur organisasi Redaksional BP2KP Kab Serang . (Terlampir)
1.7   Rubrikasi
Rubrikasi Buletin BP2KP berisi tentang hasil liputan dan opini yang didapatkan penulis pada saat reportase/ wawancara. Penulis akan menjelaskan rubrik-rubrik apa saja yang dimuat pada Buletin  BP2KP pada bagian pembahasan
 
C.    Proses Pencetakan

Kemudian proses tahap cetak dilakukan setelah kiranya semua sudah cukup pantas untuk dicetak. Hasil layout dan desain yang telah melalui tahap revisi di convert agar bentuk tulisan, desain dan layout tidak berubah, kemudian disimpan dalam CD (CorelDraw 11) dan dibawa ke percetakan. Pada proses pencetakan dilakukan secara bolak-balik, untuk sampul depan dan belakang menggunakan kertas yang lebih tebal, berkualitas dan penuh warna, lebih baik ketimbang halaman di dalamnya hanya memakai dua warna (hitam dan putih). Setelah segalanya siap proses cetak pun dimulai, adapun format pencetakannya adalah:
c.1    Jenis kertas              : art paper
c.2     Ukuran Buletin BP2KP        
a.   Vertikal                : 29.7 cm
b.  Horizontal           : 21.5 cm
 c.3       Perincian Buletin BP2KP menurut halamannya:
Halaman 1
Sampul depan Buletin BP2KP
Halaman 2
a.   Contens/ daftar isi
b.  Bingkai
Salam pembuka dari Sekretaris Badan dan ucapan selamat atas terbitnya Buletin BP2KP
c.   Teras BP2KP
Salam pembuka dari redaksi dan menjelaskan secara singkat mengenai rubrik-rubrik tambahan yang ada di Buletin BP2KP
d.  Crew Redaksi
Halaman 3
a.   Suara Pembaca
Berisi tentang pendapat/ statement, kritik dan saran yang berasal dari Penyuluh atau Pembaca mengenai terbitnya Buletin Bp2KP.
b.  Berita Utama
Mengupas tentang Pangan Lokal sebagai Kearifan Lokal yang sangat berpengaruh bagi aktivitas Badan dalam rangka mendukung keragaman pola makan di daerah.
Halaman 4
 Sambungan rubrik Berita Utama
Halaman 5
Sambungan rubrik Berita Utama
Halaman 6
a.   Sambungan rubrik Berita Utama
b.  WajahBP2KP
Ada tiga tokoh yang ditampilkan dalam rubrik WajahBP2KP yaitu Ir. H.Budi Prihasto, MM, Ir. Edi Suhardiman, MM dan Ir.Bambang Siswanto, MM.    Mereka akan bercerita tentang pengalamannya (suka-duka) selama berdinas di BP2KP Kabupaten Serang.
Halaman 7
a.   Sambungan rubrik WajahBP2KP
b.  Humor
Halaman 8
KolomBP2KP
Sebuah artikel yang berisi tentang informasi perkembangan BP2KP  baik bersifat formal maupun informal yang dikemas secara menyeluruh. Artikel tersebut diperoleh dari dokumen kedinasan BP2KP.
Halaman 9
Sambungan rubrik KolomBP2KP
Halaman 10
a.   Sambungan rubrik KolomBP2KP
b.  BP2KPProfil
Berisi tentang profil pegawai mengenai riwayat hidup atau sejarah yang menggambarkan perjalanan karier pegawai serta yang mempunyai etos kerja, prestasi dan loyalitas yang tinggi sehingga memberikan motivasi kerja yang baik bagi pegawai lainnya. Untuk edisi Mei 2012 ini rubrik BP2KPprofil diisi oleh Bapak Entis.
Halaman 11
a.   Sambungan rubrik BP2KPprofil
b.  Humor
Berisi tentang gambar/ karikatur humor sebagai hiburan pembaca atau bisa juga pantun maupun puisi.
Halaman 12
Info BP3K
Memuat informasi terkini seperti program-program kegiatan, komoditi terbaru  dari  jajaran BP3K dan  program kedinasan lainnya.
Halaman 13
Sambungan rubrik Info BP3K
Halaman 14
a.   Sambungan Info BP3K
b.  Tips BP2KP dan BP3K
 Berisi tentang berbagai tips yang berasal dari Bp2KP dan BP3K serta  tips dari redaksi.
Halaman 15
a.   Sambungan Tips BP2KP dan BP3K
b.  Humor

D.   Sasaran untuk Pendistribusian Buletin BP2KP

Buletin BP2KP sebagai media komunikasi yang diperuntukkan bagi publik internal, adapun yang tergolong sebagai publik internal antara lain:
1.    Seluruh pegawai BP2KP Kabupaten Serang serta pegawai di lingkungan BP3K beserta jajarannya.
Bagian Umum BP2KP Kabupaten Serang  mengantarkan Buletin BP2KP ke masing-masing lingkup jajaran BP2KP dan BP3K  dan diserahkan langsung ke Kepala BP3K , selanjutnya Kepala BP3K  menyerahkan ke Koordinator Penyuluh  untuk dibagikan ke Penyuluh dan THL-TBPP. Masing-masing BP3K akan mendapatkan kurang lebih 10 eksemplar.
Tahap produksi merupakan tahap penentuan keberhasilan dalam pembuatan Buletin BP2KP karena untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sebaik-baiknya, penulis harus melalui beberapa langkah dalam tahap produksi. Perangkuman hasil wawancara dan peliputan, pengerjaan naskah, pemilihan dan editing naskah dan langkah terakhir setting, layout dan desain adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pemikiran yang matang dan kerja keras. Dalam pengerjaan langkah-langkah tersebut perlu adanya fasilitas yang mendukung yaitu komputer.
Dalam proses produksi, kendala yang dihadapi penulis adalah kurangnya pengetahuan dan ilmu yang dimilik sehingga memperlambat kerja dalam proses produksi. Setiap pekerjaan pasti terdapat kendala yang harus dihadapi.  Demi mendapatkan hasil yang sempurna, dengan kerja keras akhirnya langkah demi langkah pada tahap produksi telah dikerjakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Setelah produksi Buletin BP2KP seluruhnya selesai sesuai dengan rancangan dummy, akhirnya didapatkan hasil cetakan sebanyak 16 halaman dengan hasil yang cukup baik.

E. Pasca Produksi (Evaluasi)

Tahapan demi tahapan selesai dilakukan dari pra produksi sampai dengan produksi. Setelah semua selesai dilakukan penulis, kegiatan selanjutnya adalah mengevaluasi hasil cetakan dan hasil kerja keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar hasilnya nanti tidak mengalami kesalahan pada waktu disampaikan kepada Bidang SDM dan Penyelenggaraan Penyuluhan  sebagai penawaran dan masukan dari penulis Bidang SDM dan Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan  dalam menerbitkan Buletin BP2KP kembali.
Buletin BP2KP yang saya kerjakan adalah bukan sebuah karya tulis yang tercipta secara mendadak dan kebetulan. Tetapi melalui proses perencanaan yang matang dan kerja keras. Semua itu agar penulis mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya.
Menurut saya hasil yang tercipta setelah melalui tahap evaluasi akhir yakni dari penyajian, layout, desain, dan penggunaan bahasa tersebut tergolong Media Internal yang baik. Karena semua informasi yang disampaikan merupakan hasil penyeleksian dari semua data yang terkumpul sebelumnya. Memang dalam Buletin BP2KP yang dibuat penulis ini masih terlihat kekurangannya. Dimana dalam proses pengumpulan data terdapat kendala yang harus dihadapi yaitu dalam peliputan berita yang menyangkut pihak intern yang biasanya terbentur masalah waktu, etika sesama pegawai serta hierarki pegawai.
Dari bab sebelumnya yang memaparkan beberapa tujuan pembuatan media internal, hal-hal yang disebutkan tersebut sudah dapat terpenuhi. Buletin BP2KP dapat digunakan:

a.       Sebagai salah satu media komunikasi para pegawai lingkup BP2KP dan jajarannya di BP3K. Dengan terbitnya Buletin BP2KP  yang merupakan kepanjangan dari Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, maka pegawai juga dapat memberikan informasi yang mereka ketahui melalui Buletin. Misalnya informasi tentang komoditi unggulan  baru dari salah satu BP3K, atau program kegiatan BP3K.

b.      Sebagai media pengembangan diri pegawainya. Melalui Buletin, para pegawai dapat menyalurkan bakat yang mereka miliki dan menunjukkan karyanya yang dimuat dalam Buletin BP2KP, misalnya dapat berupa tulisan, artikel, puisi, gambar karikatur humor, kata-kata bijak dan lain sebagainya.




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Minggu, 23 September 2012

Tinjauan tentang Pentingnya Apresiasi Cyber Extension di Lingkungan BP2KP Kabupaten Serang

admin serang
admin cyber extension serang
Cyber extension merupakan salah satu mekanisme pengembangan jaringan komunikasi informasi inovasi pertanian yang terprogram secara efektif dengan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem komunikasi inovasi atau penyuluhan pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan petani melalui penyiapan informasi pertanian yang tepat waktu dan relevan kepada petani untuk mendukung proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan produktivitasnya.
Cyber extension merupakan salah satu media baru dalam komunikasi inovasi pertanian yang dapat difungsikan untuk mempertemukan lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian dengan diseminator inovasi (penyuluh), pendidik, petani, dan kelompok stakeholders lainnya yang masing-masing memiliki kebutuhan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda sehingga dapat berperan secara sinergis dan saling melengkapi (Sumardjo et al. 2009 dan Mauren 2009),-Retno Sri Hartati Mulyandari dalam Ringkasan Disertasi Pemanfaatan Cyber Extension dalam Pemberdayaan Petani Sayuran. 2010
Selanjutnya dikemukan juga disana, bahwa penyebab lemahnya fungsi sistem informasi pertanian pada umumnya di antaranya adalah:
1) Adanya distorsi kegiatan komunikasi inovasi (Tamba 2007),
2) Kualitas sumber informasi pertanian umumnya masih rendah dan terbatasnya kemampuan sumber informasi dalam menyediakan informasi pertanian yang relevan dan tepat waktu (Anwas 2009), dan
3) Belum dimanfaatkannya secara optimal teknologi informasi dan komunikasi secara bijaksana untuk pengelolaan dan akses inovasi pertanian (Sumardjo et al. 2009).
Penelitian ini setidak-tidaknya memberikan gambaran kepada kita, untuk bisa ikut memberikan solusi dengan mencari pemecahan masalah sebagai berikut : Bagaimana strategi yang tepat untuk memanfaatkan cyber extension sebagai media komunikasi dalam pemberdayaan petani.
Kemudian dalam tinjauan pustakanya Retno Sri Hartati Mulyandari, 2010 menjelaskan, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada teori multi-step-flow communication dari Katz dan Lazarsfeld (1973) didukung dengan model berbagi informasi dari Huysman dan Wit (2003), pemantapan mekanisme kerja pemanfaatan cyber extension sebagai media komunikasi untuk pemberdayaan petani dapat dikategorikan dalam empat tipe rekomendasi utama yang dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. Keempat rekomendasi pemanfaatan cyber extension disajikan sebagai berikut.
1. Pemanfaatan cyber extension oleh petani maju dan disebarkan kepada petani lain melalui berbagai media komunikasi yang ada di tingkat lokal
Pemanfaatan cyber extension pada tipe pertama adalah petani maju yang memiliki akses terhadap teknologi informasi baik memiliki sendiri maupun memanfaatkan sarana akses informasi berbasis teknologi informasi yang ada di lingkungannya. Petani maju ini merupakan petani yang memiliki tingkat kekosmopolitan tinggi, memiliki persepsi terhadap karakteristik cyber extension yang positif, tingkat keterlibatan dalam kelompok tinggi, dan memiliki kemampuan yang baik untuk berbagi informasi atau pengetahuan dengan pihak lain khususnya kepada sesama petani.
Informasi yang diperoleh melalui cyber extension baik yang diakses dengan internet maupun telepon genggam dengan fasilitas layanan content informasi pertanian dibagikan langsung secara interaktif ke petani lain baik melalui mekanisme komunikasi face to face maupun penerusan informasi ke petani lain dengan media komunikasi lain (telepon misalnya).
. Petani maju juga dapat menulis informasi yang diperolehnya pada papan informasi sehingga petani lain setiap saat dapat mengakses dengan mudah.
2. Pemanfaatan cyber extension oleh fasilitator telecenter dan disebarkan ke petani lain
Pemanfaatan cyber extension pada tipe kedua adalah melalui fasilitator atau operator telecenter sebagai perantara. Mekanisme pemanfaatan cyber extension tipe kedua dapat dioptimalkan di lokasi yang tersedia access point semacam Telecenter Kartini Mandiri di Batu yang dikembangkan oleh World Bank. Selain informasi yang dapat diakses secara online, telecenter diharapkan juga menyediakan informasi elektronis dalam bentuk compact disk atau pangkalan data yang dapat diakses secara offline. Informasi yang diakses oleh fasilitator disederhanakan dan diteruskan ke petani baik dalam bentuk tercetak dalam bentuk selebaran dan penulisan/penempelan dalam papan pengumuman maupun elektronis dalam bentuk compact disk dan dalam pangkalan data. Fasilitator juga dapat menjembatani komunikasi secara interaktif dengan sumber informasi yang diperlukan petani melalui mekanisme pemanfaatan teknologi informasi yang ada di telecenter. Misalnya promosi usaha tani melalui internet dan konsultasi usahatani dengan para pakar. Petani yang dapat berhubungan langsung dengan telecenter dapat membagikan informasi yang diperolehnya kepada petani lain melalui berbagai media komunikasi yang ada di lingkungan misalnya melalui pengembangan kapasitas kelembagaan komunikasi lokal sebagai forum media.
3. Pemanfaatan cyber extension oleh komunitas (lembaga komunikasi lokal) dan disebarkan ke petani lain
Pemanfaatan cyber extension pada tipe ketiga adalah melalui komunitas petani. Informasi yang diperoleh petani dari berbagai sumber termasuk melalui pemanfaatan cyber extension disederhanakan (didampingi fasilitator atau penyuluh) dan dikemas dalam bahasa lokal sehingga mudah dipahami petani. Informasi yang sudah disederhanakan dapat dijadikan sebagai bahan siaran radio. Petani secara interaktif juga dapat menyampaikan umpan baliknya melalui komunitas ini. Radio komunitas juga dapat berfungsi untuk menjembatani petani dalam akses informasi secara interaktif maupun dalam promosi hasil usahataninya sekaligus dapat difungsikan sebagai forum media.
4. Pemanfaatan cyber extension oleh penyuluh disebarkan secara interaktif ke petani maju dan secara konvensional disampaikan langsung maupun tidak langsung ke petani pada umumnya
Pemanfaatan cyber extension pada tipe keempat adalah melalui penyuluh. Mekanisme pemanfaatan cyber extension tipe keempat dapat dioptimalkan apabila penyuluh atau pendamping petani telah memiliki kapasitas yang memadai untuk pengelolaan dan akses informasi dengan pemanfaatan teknologi informasi. Informasi yang diakses melalui cyber extension oleh penyuluh disederhanakan dan dikemas kembali sebagai bahan atau materi penyuluhan dan selanjutnya disebarkan melalui jejaring sosial atau sebagai bahan untuk pertemuan kelompok. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, penyuluh juga dapat berinteraksi secara interaktif dengan petani dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi dan fasilitasi kegiatan usahatani. Penyuluh juga dapat memanfaatkan komunitas yang telah memiliki media komunikasi lokal yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan inovasi yang telah diolahnya kepada petani di lingkungannya.
Dalam disertasi ini dijelaskan dengan lugas, bahwa peningkatan kapasitas penyuluh dalam aplikasi teknologi informasi untuk pemanfaatan dan pengelolaan informasi perlu dilakukan agar mampu menjadi jembatan untuk mempercepat arus sistem informasi berbasis teknologi informasi ke tingkat pengguna akhir (petani) dan membangun komunikasi secara interaktif melalui cyber extension. Pengembangan komunikasi secara interaktif dengan melibatkan petani, penyuluh, dan tim pakar perlu dilakukan dengan mengaktifkan dan merevitalisasi forum online yang telah tersedia di situs-situs Lembaga di lingkup Kementerian Pertanian.
Setelah menyimak hasil-hasil tinjauan pustaka dan disertasi tersebut diatas, tidak berlebihan kiranya, diambil kesimpulan betapa pentingnya segera dilaksanakan mekansime Cyber Extension di lingkungan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanaan Pangan Kabupaten Serang. Hal ini bisa dimulai dengan memfasilitasi akses internet dan mengajak partisipasi aktif dari seluruh Penyuluh Pertanian khususnya untuk mendukung berjalannya proses Apresiasi Cyber Extension ini. Semoga!

Oleh : Ir.Retno Yuliastuti, MM (Penyuluh Pertanian Muda)/Admin Serang

Serang, 31 Maret 2012


Kamis, 20 September 2012

Menulis Itu (Tidak) Mudah


PimRed SinarTani
PemRed Sinar Tani
penulisan karya tulis ilmiah populer
menulis itu (tidak) mudah


peserta diklat
peserta diklat


sejarah Sinar Taniredaksi Sinar Tani

Diklat Penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer bagi Penyuluh Pertanian Angkatan I dan II telah diselenggarakan pada tanggal 7-14 Juni 2012 oleh PPMKP Kementan bertempat di Ciawi Bogor, diselingi juga kunjungan ke Dewan Redaksi Koran Sinar Tani, sahabat petani dan para Penyuluh. Penulis, atas nama Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Serang berkesempatan untuk mengikuti diklat ini.
  Diklat ini sangat bermanfaat bagi para Penyuluh Pertanian, khususnya dalam rangka memudahkan untuk menulis karya tulis ilmiah populer yang dapat menambah angka kredit tentunya. Namun, terlepas dari angka kredit, menulis bisa menjadi bagian dari pencarian ilmu dan menambah ilmu untuk mendukung kelancaran tugas para Penyuluh. Ternyata menulis itu (tidak) mudah. Namun kita masih bisa terus belajar.

Kamis, 06 September 2012

Diklat Blogger di PPMKP Ciawi, Bogor


Hari Jumat, 7 September 2012 memasuki hari ke-empat, 60 Penyuluh Pertanian dari 12 Provinsi di Indonesia mengikuti diklat pembuatan weblog berbasis website. Inilah suasana diklat di komplek Tirta PPMKP, Ciawi, Bogor. Diklat akan berlangsung sampai dengan hari Rabu, 12 September 2012.